Manajemen ternak unggas
Manajemen kesehatan pada ayam broiler

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh
nilai tugas pada matakuliah manajemen ternak
unggas
OLEH :
Kelas b
Putra
wiadnyana
L1A1
12 118
JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA, atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik sesuai
dengan yang telah diharapkan sebelumnya. Terima kasih yang sebesar-besarnya
saya ucapkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat dengan mudah menyelesaikannya tepat
waktu. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing matakuliah
Manajemen Ternak Unggas ini yang telah memberikan kami bimbingan sekaligus
tugas-tugas sehingga membuat kami mampu
untuk menyelesaikannya dengan baik dari pengalaman sebelumnya.
Kami
sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sesempurna yang diharapakn.
Dan mungkin masih banyak memiliki kesalahan-kesalahan baik dari segi isi atau
materi maupun dari segi sistematika penulisan makalah ini. Untuk itu, kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.
Kendari,22 september 2014.
Penyusun
......................................
DAFTAR ISI.
SAMPUL……………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….…...2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..……….3
BAB 1. PENDAHULUAN…………………………………………………………….4
1.1 Latar
belakang………………………………………………………….….4
1.2 Perumusan
masalah……………………………………………………….5
1.3 Tujuan
pembuatan makalah……………………………………………….5
BAB II.
PEMBAHASAN………………………………………………………………………6
2.1 Manajemen kesehatan ayam
broiler………………..…………………….6
2.2 Teknis
pelaksanaan………………………………………………………6
BAB III.
PENUTUP………………………………………………………………………….....13
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………….13
3.2
saran……………………………………………………………………....13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...…14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Ayam broiler
merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani asal ternak dan
merupakan komoditas unggulan.Industri ayam broiler berkembang pesat karena
daging ayam menjadi sumber utama
menu konsumen.Daging ayam broiler mudah didapatkan baik di pasar modern maupun tradisional.Produksi daging ayam broiler lebih besar dilakukan oleh rumah potong ayam modern dan tradisional. Perusahaan rumah potong ayam (RPA) atau tempat pendistribusian umumnya sudah memiliki sarana penyimpanan yang memadai, namun tidak dapat dihindari adanya kontaminasi dan kerusakan selama prosesing dan distribusi.
menu konsumen.Daging ayam broiler mudah didapatkan baik di pasar modern maupun tradisional.Produksi daging ayam broiler lebih besar dilakukan oleh rumah potong ayam modern dan tradisional. Perusahaan rumah potong ayam (RPA) atau tempat pendistribusian umumnya sudah memiliki sarana penyimpanan yang memadai, namun tidak dapat dihindari adanya kontaminasi dan kerusakan selama prosesing dan distribusi.
Mengingat tingginya kewaspadaan
masyarakat terhadap keamanan pangan, menuntut produsen bahan pangan termasuk
pengusaha peternakan untuk meningkatkan kualitas produknya.Walaupun kualitas
karkas tergantung pada preferensi konsumen namun ada standar khusus yang
dijadikan acuan.Karkas yang layak konsumsi harus sesuai dengan standar SNI
mulai dari cara penanganan, cara pemotongan karkas, ukuran dan mutu,
persyaratan yang meliputi bahan asal, penyiapan karkas, penglolahan pascapanen,
bahan pembantu, bahan tambahan, mutu produk akhir hingga pengemasan.Untuk itu
perlu ada penerapan manajemen yang baik sejak masih di sektor hulu sampai ke
sektor hilir. Yang melatar belakangi pembuatan makalah ini untuk
mengetahui tentang manajemen kesehatan
ayam broiler.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masaalah dari makalah ini yaitu bagaimana manajaemen
kesehatan ayam broiler dalam Usaha
peternakan ayam niaga pedaging.
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan yang terjadi di peternakan ayam pedaging, yang
berkaitan dengan masalah kesehatan ayam
pedaging serta mencari solusi pemecahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Manajemen kesehatan ayam broiler
Program pencegahan penyakit merupakan salah satu kunci
sukses usaha beternak ayam broiler secara komersil. Program ini mutlak
dijalankan, apalagi iklim di Indonesia termasuk iklim tropis hingga faktor
stress sebagai pemicu terjadinya penyakit cukup tinggi, waktu setiap satu
siklus pemeliharaan ayam broiler komersil sangat pendek, biasanya jika ayam
terinfeksi penyakit, sampai proses pemanenan, performa ayam menjadi jelek dan
harga jual menjadi murah.
Program pencegahan penyakit erat hubungannya dengan program
sanitasi, vaksinasi dan program pengobatan dini pada umur tertentu ketika
gejala ayam sakit mulai tampak, program ini dikatakan berhasil, jika dalam satu
siklus pemeliharaan ayam broiler yang dipelihara terbebas dari gangguan
penyakit yang merugikan.
Beberapa kerugian jika ayam broiler komersil terserang
penyakit adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kematian yang relatif tinggi
2. Konversi pakan yang tinggi
3. Tingkat pertumbuhan menurun dan BB lebih rendah dari
standar
4. Pertumbuhan ayam tidak merata, lemas dan mudah mati
5. Performa ayam jadi jelek dan karkas berwarna merah
6. Biaya produksi menjadi tinggi
2.2. Teknis Pelaksanaan
Pada dasarnya, hanya ada 3 langkah yang perlu dilakukan
untuk mencegah wabah penyakit yang menyerang ayam ras pedaging di suatu
peternakan. Ketiga langkah tersebut harus dilakukan secara bersama-sama, karena
setiap langkah hanya mampu berfungsi optimal jika ditunjang oleh langkah
lainnya. Ketiga langkah tersebut sebagai berikut:
1.
Menjaga Sanitasi Kandang
Karakteristik
yang paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tempat-tempat kotor.
Karenanya, jika peternak ingin memerangi bibit penyakit, dia harus menjaga
kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya dengan program sanitasi dan
desinfeksi kandang secara rutin dan secara ketat melaksanakan periode kosong
atau mengistirahatkan kandang. Di samping itu, kebersihan kandang harus dijaga
setiap saat. Alas kandang harus diganti dengan yang baru jika sudah mulai basah
dan menimbulkn bau tidak sedap. Bekas alas kandang dibuang ke tempat yang jauh
dari kandang. Masa kosong atau istirahat kandang juga berfungsi memutus rantai
kehidupan bibit penyakit.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan kandang dalam kaitannya
dengan langkah mengurangi populasi bibit penyakit sebagai berikut:
a. Kadar amonia dalam kandang
Amonia
adalah hasil metabolisme dalam tubuh ayam terakumulasi dalam bentuk feces
(kotoran) dan urine (air kencing). Jika kandang menggunakan pemanas buatan dan
kondisi ventilasi kandang kurang baik, maka ammonia terakumulasi dalam
konsentrasi tinggi dalam bentuk gas. Ammonia dalam konsentrasi tinggi ini bias
menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan ayam.
b. Mewaspadai jamur
Kebersihan
kandang yang kurang terjaga memungkinkan tumbuhnya jamur atau cendawan di dalam
atau disekitar kandang, jamur atau cendawan juga mudah tumbuh pada bahan pakan
yang lembab. Dalam kondisi yang tidak terlalu parah, jamur yang tumbuh dan
tercampur dalam bahan pakan akan menyebabkan penurunan laju pertambahan berat
badan ayam, dan dalam fase yang parah, bisa menyebabkan kematian karena racun
yang diproduksinya, seperti aflatoksin, fusariotoksin, dan okhratoksin.
2.
Mengadakan isolasi
Maksudnya
adalah memutuskan kontak antara pembawa penyakit dan ayam-ayam yang sehat.
Langkah ini biasa dilakukan dengan cara membatasi kontak dunia luar dengan ayam
ras pedaging yang dipelihara, misalnya mengatur lalu lintas keluar masuk
karyawan, larangan masuk bagi orang-orang yang tidak berkepentingan ke dalam
kandang, serta penyemprotan desinfektan pada kendaraan, barang, atau Orang yang
akan masuk ke dalam kandang. Pakan ayam merupakan salah satu pembawa bibit
penyakit yang potensial. Bibit penyakit ini biasa masuk ke dalam pakan saat
pakan dalam perjalanan yang kadang-kadang cukup panjang. Karenanya, penanganan
dalam transportasi dan penyimpanannya harus sesuai dengan kriteria baku, yang
biasanya sudah diketahui oleh produsen pakan ternak yang baik. Dalam hal ini
peternak harus mau bertanya dan melaksananakan kriteria baku tersebut. Di
samping itu perlu dicegah adanya serangga seperti lalat. Jika ada, berantas
dengan menggunakan insektisida yang sesuai.
3.
Mengadakan vaksinasi
Pemberian
pakan dan minum dalam takaran yang cukup kuantitas dan kualitasnya merupakan
salah satu langkah yang tepat untuk mempertahankan daya tahan tubuh ayam
terhadap serangan penyakit. Selain itu, ayam juga membutuhkan kondisi lingkungan
yang nyaman sehingga bisa mencegah stress.
Untuk
meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap bibit penyakit yang lebih spesifik,
terutama penyakit yang disebabkan virus, protozoa, dan bakteri perlu dilakukan
vaksinasi, baik melalui injeksi, campuran air minum, maupun tetes mata. Berikut
ini program vaksinasi yang biasa dilakukan peternak yang sudah berpengalaman,
terutama untuk penyakit populer, yakni marek, ND atau tetelo, dan gumboro.
Jenis Penyakit
|
Pelaksanaan
Vaksinasi
|
Metode
Vaksinasi
|
Marek
|
Hari pertama pemeliharaan
|
Subcutan atau intramuskuler
|
ND
|
Hari ketiga dan diulang pd hari ke
21
|
Air minum atau spray
|
Gumboro
|
Hari ke 14 – ke 21
|
Air
minum |
|
|
|
Pelaksanaan vaksinasi akan mencapai
keberhasilan yang tinggi jika memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Ayam dalam keadaan sehat
2. Vaksin
yang digunakan bermutu baik dan belum kadaluarsa
3. Vaksin
diberikan sesuai dengan dosis yang dianjurkan
4.
Vaksinasi dilakukan tidak di bawah sinar matahari
5. Bahan
pengencer vaksin adalah air bersih (aquades), air PAM sebaiknya dihindari untuk
pencegahan penyakit yang belum tersedia vaksinnya, dibutuhkan antibiotika
tertentu dalam dosis tertentu. Beberapa perusahaan pakan, pernah mencampur
bahan pakan dengan antibiotika, namun kini sudah dilarang.
Pemberian preparat antibiotika juga harus
tetap meperhitungkan waktu retensi antibiotika tersebut dalam tubuh ayam.
Artinya pemberian pemberian harus dihentikan pada waktu yang tepat, misalnya
jika ayam sudah hendak di jual, sehingga ayam ras pedaging sudah tidak membawa
lagi antibiotika di dalam tubuhnya.
Beberapa
tahun terakhir berkembang suatu preparat baru yang di sebut probiotik.
Probiotik merupakan suatu cairan yang berisi media transport dengan satu atau
beberapa mikroorganisme yang bias diberikan kepada ayam ras dengan tujuan
menekan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya di dalam tubuh ayam. Beberapa
mikroorganisme yang digunakan dan biasanya terdapat probiotik adalah
Lactobacillus acidophilus, L.casey, dan L. bulgericus. Pemberian probiotik ini
diyakini mampu meningkatkan kekebalan ayam terhadap serangan bakteri E. coli,
Karen mikroorganisme yang terkandung di dalamnya mampu memacu pertumbuhan dan
pembentukan sel-sel linfosit ( sel darah putih ), menyerap antigen, serta
membunuh bakteri.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
pencegahan penyakit erat hubungannya dengan program
sanitasi, vaksinasi dan
program pengobatan dini pada umur tertentu.
3.2. SARAN
Saran yang dapat saya ajukan dalam
pembuatan makalah ini, yaitu, harapannya koreksi dan kritikan dari teman teman yang membangun, agar
perbuatan makalah selanjutnya dapt lebih sempurna dan lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Cahyono dan Bambang, 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (broiler).
Penerbit Pustaka Nusatama: Yogyakarta.
Fadillah. R, 2007. Sukses
Berternak Ayam Broiler. PT.Agromedia
Pustaka:. Ciganjur.
Kartini.
2011. Kandungan Zat Pakan Jagung. http://putramegatawang.com/kandungan-zat
R, 2008. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Agromedia pustaka:
Jakarta
Manajemen kesehatan pada ayam broiler
Reviewed by PUTRA WIADNYANA
on
15.47
Rating:
Mohegan Sun Pocono - Hollywood Casino & Racetrack
BalasHapusWelcome 김해 출장샵 to Mohegan 화성 출장마사지 Sun Pocono! Featuring 15 restaurants and 17 bars and 107 live 논산 출장샵 entertainment, this casino resort in Wilkes-Barre, PA 시흥 출장마사지 features 김천 출장안마